My Little Coven

My Little Coven
Lovely Dovely

Tuesday, February 4, 2014

Mudahnya Menjemput Rezeki

Bismillah..

"Sesungguhnya Dia memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dengan tidak terhitung jumlahnya."

Kita seringkali sibuk mencari rezeki siang dan malam hingga adakalanya malah seringkali hingga lalai terhadap Pencipta kita. Lupa pada DIA yang memberikan nikmat dunia pada kita. Sedarkah kita bahawa rezeki itu sebenarnya hanya perlu dijemput..Malah rezeki akan sentiasa hadir bilamana kita tidak lupa pada Pencipta...

DAPATKAN NASKAH PENUH + NASKAH MINI + POS = RM26 SAHAJA...

HUBUNGI SAYA 010-5787040 atau add fb saya Ummi Insyirah Haqimi

ISI KANDUNGAN NASKAH MUDAHNYA MENJEMPUT REZEKI

Bahagian 1 : Apa Itu Rezeki?

Bab 1 : Rezeki Bukan Sekadar Nampak Di Mata
Bab 2 : Udara, Air dan Gunung Adalah Rezeki
Bab 3 : Ilmu Adalah Rezeki
Bab 4 : Kaitan Antara Usaha dan Rezeki
Bab 5 : Harta & Rezeki
Bab 6 : Allah sentiasa Membantu
Bab 7 : Hubungan Rezeki dan Iman
Bab 8 : Rezeki, Apakah Bertambah atau Tidak…?
Bab 9 : Tangkal, Kayu dan Batu Azimat Menambah Rezeki..?
Bab 10 : Kunci Rezeki
Bahagian 2 : Menjemput Rezeki

Bab 11 : Menjemput VS Mencari
Bab 12 : Menjemput Rezeki Dengan Mengutamakan Solat
Bab 13 : Menjemput Rezeki Dengan Solat Tahajud
Bab 14 : Menjemput Rezeki Dengan Solat Dhuha
Bab 15 : Menjemput Rezeki Dengan Zikir
Bab 16 : Menjemput Rezeki Dengan Doa
Bab 17 : Menjemput Rezeki Dengan Mendoakan Orang Lain
Bab 18 : Menjemput Rezeki Dengan Sedekah
Bab 19 : Menjemput Rezeki Dengan Membaca Al-Quran
Bab 20 : Menjemput Rezeki Dengan Asma' ul-Husna
Bab 21 : Menjemput Rezeki Dengan Bersyukur
Bab 22 : Menjemput Rezeki Dengan Tekun Berusaha
Bahagian 3 : Cerita Menjemput Rezeki

Bab 23 : Dibalas dalam 24 Jam!!
Bab 24 : Ikhlas RM50, dibalas RM10,000
Bab 25 : "Tolonglah Anak Saya, Ustaz"
Bab 26 : Memberi Tanpa Syarat
Bab 27 : Binatang Tidak Mampu Membalasnya
Bab 28 : Daripada Hina Jadi Mulia
Bab 29 : Berkat Belajar Al-Quran
Bab 30 : Bos Hanyalah Posmen
Bab 31 : Ikhtiar Rohani dengan Surah Yassin
Bab 32 : Sebuah Keajaiban
Bab 33 : Sedekah Si Penarik Beca
Bab 34 : Sedekah sebagai Ubat
Bahagian 4 : Apa Perlu Saya Buat Sekarang ?

Bab 35 : Ciptalah Impian Hari Ini
Bab 36 : Bagaimana Membina Impian yang Seimbang..?
Bab 37 : Ibu, Ibu Apa Khabar..?
Bab 38 : Inilah Impian Kita
Bab 39 : Strategi Ghaib
Bab 40 : Bertaubatlah!!


Monday, February 3, 2014

Lara Sebuah Rindu


Aku berusaha memujuk hati ini
Ini jalan yang aku pilih
Jadi aku tidak mengharapkan apa apa dari dia
Biarlah aku yang menanggung rindu sendiri
Jadi kenapa aku harus bersedih
Mengapa aku harus menangis
Entah
Aku jugak tidak tahu untuk apa kesedihan ini
Untuk apa tangisan ini
Namun yang pasti aku masih mampu tersenyum
Aku masih mampu ketawa
Walau jiwa berduka lara
Atas sebab yang aku sendiri tidak tahu mengapa
Adakalanya aku terfikir
Mengapa hanya aku yang sering menanti
Mengapa hanya aku yang merindu
Entah
Mungkin bagi aku itu semua anugerah Illahi
Dan aku tetap di sini


Sunday, February 2, 2014

Menanti Kamu...dan Hati Ku Semakin Lara


Tak Sedetikpun Rasa ini hilang
selalu ada dalam hati dan menyimpannya 
di tempat yang terindah
membuatmu selalu ada di sudut hati ku 
dan tidak akan tersisih

Tak pernah berniat aku untuk pergi
tak ada keinginan aku untuk mencari ganti
karena aku sudah menetapkan hati 
bahwa hanya ada satu nama dalam 
dia adalah kamu yang memberikan aku janji
perjalanan cinta ku yg terakhir yang ku harapkan

Dalam penantian ini kutanamkan rinduku
berharap kamu akan segara datang 
mengharap kamu akan segera pulang
disini di hati ini akan selalu terdapat beribu rindu untuk mu
disini di cinta ini aku akan selalu menunggu
biar berkali kau menghilang tanpa pesan
membuatkan hati aku lara sendiri
andai saja kau mengerti 
pasti kau tak tegar mengguris hati ini

ingin kau segera kembali....
Kasih Dayana


Saturday, February 1, 2014

20 Tahun atas Izin Allah

Bismillah...
Assalamualaikum...
Entry sekali ini ummi nak kongsikan kegembiraan, kebahagiaan, keterujaan, kesyukuran atas izin dan rahmat Allah, ummi dipertemukan semula dengan teman-teman alam persekolahan setelah 20 tahun terpisah. Ya Allah rasa sangat happy sangat syukur...20 tahun satu jangkamasa yang sangat panjang. Pelbagai perubahan pelbagai pengalaman diharungi namun persahabatan tetap utuh di hati kami..Pelbagai kenangan berputar ligat di minda kenangan..Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah...
Kami yang memang gegila...Kalau dah jumpa macam nie lah...

Aksi manja lepas 20 tahun hahahhah

Nikmat kasih sayang yang mana nak didustai....

Teman yang dibuli sejak kecil....

Hahahahahaha when mummy n daddy vouge bertemu...Gegila
 
Adoiiii depan mata dok wasap ni....

Budak dua yang comel ni memang selalu menemani ummi

Relak Melor relak..kita dua tahu kita memang vouge

When the funnier met the vouge...maka jadi lah havoc

InsyaAllah akan bertemu lagi

Memang jadi rebutan dia nih

Love u olls......

Thursday, January 30, 2014

Sahabat...Demi Allah Aku sayang Kalian Semua..

Kelas 3 Amanah 1994
Sham..Fuad..Ucin..Zaini..Cikgu Ali..Ira..Zana..Siha..Kak Ju
Ura..Ju NR..Mizah..Zalina..Ain..Me..Lini..Zubaidah K..Cik Na
Mirul..Asri..Wan..(...)..Man AP..Wady..Aloy,,Ali..Pa-u..Ijam..Shahril..Ayut..Busman

Kelas 3 Dedikasi 1994
Maaflah kalau gagal menulis nama kalian...
Fairul..Yan..Faezah..Aida..Melor..Zila..Aibak..Aishah..Anum

Seorang sahabat....
Akan menerima sahabatnya seadanya
Benci tiada tapi kasih ada
Cacian dan umpatan tidak pernah dilakukan
Dalam hatinya sentiasa bersangka baik terhadap sahabatnya
Emas baginya persahabatan adalah lebih bernilai daripada emas
Fantasi dan cita cita sahabat miliknya (berusaha membantu sahabatnya)
Gagah mempertahankan sahabatnya
Harapannya hanyalah supaya sahabatnya gembira dan bahagia
Ingatlah Allah sentiasa itu yang sering diucapkan
Jauhi kemungkaran, dia sentiasa mengingatkan sahabatnya
Keikhlasan menjadi perhiasannya
Lambat?? Tidak sekali kali. Dia sentiasa tepat pada waktu
Marah?? Dia hanya marah apabila sahabatnya melanggar perintah Allah
Niatnya sentiasa baik
Omongan kosong tidak diucapkan untuk sahabatnya
Pertelingkahan tidak pernah menjadi harapanya
Quran..dia sentiasa mengingatkan sahabatnya untuk membaca
Ramah sentiasa
Senyum selalu
Tawa bersama
Usia yang meningkat tidak memudarkan persahabatannya
VIP..baginya sahabatnya adala VIPnya
Walau apa keadaan sahabatnya dia tetap ikhlas
X-ray tampak jelas dia tulus menerima sahabatnya
Yakin...dia sentiasa yakin dengan kebolehan sahabatnya
Ziarah selalu menjadi impiannya agar persahabatan berterusan...


Seindah Sakura......





Jadilah seperti lebah ia selalu hinggap di bunga bunga yang semerbak dan ranting ranting yang segar...
Jangan memberi kesemptan kepada diri sendiri untuk menyelidiki kelemahan orang lain dan mencari cari kesalahan mereka...
Jika Allah selalu bersamamu maka siapa yang harus engkau takuti?...
Sebaliknya jika Allah menjadi musuh mu maka kepada siapa engkau akan berharap?...
Api kedengkian dan hasad selalu membakar tubuh dan sikap cemburu itu ia ibarat api yang membara...
Jika kita tidak mempersiapkan diri sejak hari ini maka hari esok bukan menjadi milik anda...
Mundurlah dengan teratur dari tempat tempat huru hara  dan persengketaan...
Bertingkah lakulah dengan akhlak mu yang lebih indah dan cantik dari sebuah taman...
Berikanlah kebajikan nescaya anda akan menjadi manusia yang paling bahagia...
Biarkan urusan makhluk menjadi urusan Penciptanya, biarkan dengki mendengki sampai mati dan biarkan yang memusuhi terlupa...
Kelazatan sesuatu yang haram dapat menimbulkan penyesalan, penderitaan dan hukuman...

Ummi yang biasa je

Friday, January 24, 2014

Jangan Jadi Ketam BOLEH??????

Bismillah....


Entah mengapa, sejak akhir ini ada dari kita  yang selalu punya kecenderungan untuk  mencari-cari kesalahan orang lain. Betapa mudahnya seseorang mengkritik orang lain. Sebenarnya boleh saja mengkritik teman atau siapa pun, tapi dalam menyampaikan kritik sebaiknya kita tetap menghormati orang yang kita kritik.  Karena itu dalam apa pun kritikan,  sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan lembut. Dan jangan pernah menyampaikan dengan cara yang langsung menyalahkan, tapi kemukakanlah pendapat kita dengan cara yang baik, santun dan bijak.

Berkatalah yang baik atau diam. Ya, kita sebagai manusia memang telah diberikan banyak sekali nikmat oleh Allah SWT termasuk nikmat dapat berbicara. Akan tetapi, banyak yang salah menggunakan nikmat ini. Mereka tidak mengerti bahwa mulut yang telah dikurniakan oleh-Nya seharusnya dapat dijaga dengan baik dan digunakan hanya untuk kebaikan.

Demikianlah, lidah seseorang itu sangat berbahaya sehingga dapat mendatangkan banyak kesalahan. Imam Ghazali telah menghitung ada 20 bencana karena lidah antara lain berdusta, ghibah (membicarakan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, dsb.

Dalam mengkritik, kita harus bijak,  kita juga harus memusatkan perhatian pada kemampuan orang yang kita kritik. Carilah satu kelebihan dalam diri orang tersebut. Walaupun tampaknya dimata kita kemampuannya kecil dan kita masih tersangat jauh lebih baik dari orang tersebut. Namun,  bertanya pada diri sendiri, bagaimana bila kita berada di posisi orang yang kita kritik, tanpa mempertimbangkan sedikitpun,  kebenaran dan kemampuannya?



Kita juga harus memeriksa kembali apa motif kita mengkritik (tanyakan dengan jujur pada diri sendiri). Dan tanyakan juga apa keuntungan yang kita raih setelah mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Kerana, apabila yang namanya kritik itu, hanyalah sebuah upaya untuk menonjolkan konsep tentang diri sendiri.  Atau kadang untuk membuktikan bahwa kita lebih pintar dari orang yang kita kritik (yang kita cari-cari kesalahannya, kelemahannya). Jika motif kita seperti itu, maka segeralah berhenti untuk mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain. Ketahuilah, tidak ada orang yang luput dari salah dan khilaf, dan begitupun diri kita.

Daripada kita terus menerus menyibukkan dan melelahkan diri kita dengan mengorek-ngorek dan mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang lain, yang bisa kita jadikan senjata untuk menyerangnya, bukankah lebih baik kita berpikir positif. Istilahnya, jangan cuma sekadar mampu  mengkritik atau mencari-cari kesalahan orang lain saja. Kalaupun ternyata kita memang mampu berbuat lebih baik daripada orang yang kita cari-cari kesalahannya, maka bersyukurlah, jangan sampai hal tersebut  menjadikan kita ujub dan tidak berarti hal tersebut membolehkan kita meneruskan mencari-cari kesalahan orang lain.

Kita sebagai umat islam tidak berhak untuk mencari-cari kesalahan orang lain lalu menyebarkannya apalagi berusaha memalukan orang tersebut didepan umum, dengan menggunakan ilmu/kepandaian kita.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (Al Hujuraat [49] : 12)

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: ”Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui. Maka kata Nabi saw: “engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu? Jawab Nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah mengghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya.”(HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

Abdullah bin Umar ra menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, ” suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi :”Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman  itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum  muslimin, janganlah memalukan mereka, jangan mencari cari aurot  mereka. Kerana orang yang suka mencari cari aurot saudaranya sesama  muslim, Allah akan mencari cari aurotnya. Dan siapa yang dicari cari  aurotnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya (HR. At Tirmidzi no. 2032, HR. Ahmad 4/420. 421, 424 dan Abu Dawud no. 4880.  hadits shahih)  (keterangan: yang dimaksud dengan aurot disini adalah aib/cela atau cacat, kejelekan dan kesalahan. Dilarang mencari cari kejelekan/kesalahan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia – tuhfatul Ahwadzi).

Jadi, sebaiknya kita memelihara perkataan dan perbuatan kita, memang tampaknya enak dan menyenangkan mengkritik orang lain, karena hal tersebut bisa kita jadikan senjata untuk melontarkan kritik kita.  Bagi seorang mukmin yang sentiasa merasa diawasi oleh Allah, wajib mengerti bahwa “perkataan” itu termasuk amalannya yang kelak akan dihisab: amalan baik maupun buruk. Kerana pena Ilahi tidak mengalpakan, tidak pernah lalai ataupun menghapuskan satupun perkataan yang diucapkan manusia. Ia pasti mencatat dan memasukkannya ke dalam buku amal. Ingatlah bahwa semuanya, kelak harus kita pertanggungjawabkan.

Ummi Yang Biasa2 Saje

Wednesday, January 22, 2014

Bring Shal and Families Back

Terpanggil mencoret tentang cerita ini. Sebuah keluarga yang berada beribu kilometer dari tanahair. Tidak mengenali mereka pun. Tetapi hati meruntun saat membaca kisah yang terjadi..Hanya kerana merotan sedikit sebagai hukuman tidak mendirikan solat, kedua ibu bapa ditahan pihak berkuasa atas tuduhan mendera, anak anak terpisah daripada ibu bapa dan di tempatkan di rumah keluarga angkat yang bukan Islam. Seluruh keluarga ini terpisah tanpa dapat menghubungi antara satu sama lain.Hati tertanya bagaimakah akidah anak anak itu? Solatkan mereka? Apakah hidangan yang mereka jamah itu halal? Ya Allah...Sayu hati ini kerana aku seorang ummi yang punya anak. Aku juga menghukum anak ku bila dia bermalasan untuk solat walau pun dia baru berusia 6/7 tahun. Aku memberikan hukuman "frozen time" kerana umur sekecil ini belum masa untuk aku rotan. Mungkin hukuman ini nampak kecil bagi kita di negara kita tetapi amat berbeza di negara orang yang agama Islam merupakan agama minoriti. Hukuman kita dianggap penderaan. Ada desas desus mengatakan bahawa ini adalah cara mereka memisahkan anak anak daripada ibu bapa terutama golongan bukan warganegara atas kepentingan tertentu. Apa pun persoalannya AKIDAH ANAK ANAK ISLAM perlu diselamatkan.


Ibu bapa zaman dahulu menggunakan rotan sebagai satu cara mendisiplinkan anak-anak. Tetapi kebanyakan ibu bapa moden kurang percaya kuasa rotan sebagai satu cara mendidik anak-anak. Memukul atau merotan adalah hukuman fizikal. Ia dikenakan bertujuan menghentikan perbuatan nakal si anak dan hukuman atas kesalahan yang dilakukan.Walaupun kini ramai yang kurang bersetuju merotan anak tetapi hakikatnya masih ada situasi tertentu ibu bapa perlu merotan anak sebagai hukuman.


Terutamanya dalam perkara membabitkan hukum syari’ah. Dalam solat misalnya, Nabi Muhamad saw pernah berpesan supaya mengajar anak bersolat ketika berusia tujuh tahun dan merotan(memukul) anak yang tidak bersolat ketika mereka berusia 10 tahun.


Adakah selamat merotan anak?

Sebelum mengenakan hukuman ini, ibu bapa wajar memahami dan mengenali perwatakan dan sikap anak-anak. Ibu bapa juga perlu mengambil kira tahap hubungan mereka dengan anak-anak. Sekiranya anak-anak mempunyai hubungan yang rapat dengan ibu bapa, maka hukuman fizikal tidak akan menjejaskan emosi anak-anak. Sebaliknya jika ibu bapa tidak begitu rapat dengan anak-anak, hukuman fizikal mungkin akan mengakibatkan emosi anak-anak terganggu seperti menyimpan dendam, marah dan sebagainya. Ibu bapa perlu meneliti, sama ada hukuman fizikal itu dilakukan secara spontan atau terancang. Hukuman fizikal yang terancang bermakna ibu bapa mempunyai peraturan yang tertentu misalnya anak-anak wajib menunaikan solat lima waktu, andainya anak-anak tidak mengikut peraturan tersebut maka mereka dikenakan hukuman fizikal.


Pastikan anak-anak memahami peraturan dan tahu akibat daripada kedegilan, mereka akan menerima hukuman fizikal. Di sini, anak-anak diberi pilihan sama ada mengikut peraturan atau menerima hukuman. Manakala hukuman fizikal secara spontan pula ialah yang berlawanan dengan hukuman fizikal terancang, tidak ada peraturan yang dibuat, jika anak buat perangai sahaja, ibu bapa terus mengenakan hukuman fizikal.
Pantang anak buat silap, pasti kena hukum. Cara ini akan membuatkan anak-anak kerap mengulangi kerenah yang sama. Setiap kali mengenakan hukuman fizikal, pastikan kita memberi penerangan kepada anak-anak kenapa mereka dipukul dan sebagainya. Beritahu mereka tentang kelakuan tersebut yang tidak dapat kita terima. Buat peraturan tentang perkara itu dan beritahu anak-anak, mereka akan menerima hukuman yang sama setiap kali mereka berkelakuan begitu.

 Pastikan juga anda bukan dalam keadaan marah ketika hukuman fizikal dilakukan. Orang yang sedang marah tidak dapat mengawal emosi dengan baik. Ditakuti kemarahan tersebut dilepaskan kepada anak-anak dan boleh menyebabkan kepada tahap penderaan. Sekiranya hati sedang panas, eloklah elakkan diri daripada anak-anak sehingga kemarahan reda. Ibu bapa seharusnya tahu bagaimana cara merotan yang selamat dan tidak mendatangkan kecederaan kepada anak-anak. Merotan anak-anak di tempat yang kurang sensitif seperti tapak tangan. Jangan sesekali memukul di bahagian muka atau di tempat-tempat yang boleh mendatangkan bahaya seperti di kepala atau perut. Pukulan yang diberikan jangan terlalu kuat, cukup sekadar dapat memberi pengajaran kepada anak-anak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.


Walaupun begitu, sekiranya ibu bapa mempunyai cara yang lebih efektif, elakkan dari mengenakan hukuman fizikal terhadap anak-anak.

Doa ku seorang Ummi semoga sahaja keluarga Islam ini dirahmati Allah dan kembali ke Malaysia dengan selamat. Hanya Allah Sebaik Pengatur..

Ummi Insyirah Haqimi..
Ummi yang biasa2 saje

Bahagia ada KAMU....

Hujan begitu deras mengusik sunyi malas kelmarin
Jiwa ku gementar oleh rasa dingin 
Yang mengelus sekujur tubuhku
Tak tahu dan aku tetap tak tahu
Mengapa aku begitu asyik begitu damai
Dengan malam yang larut
Di kala hujan menjadi tarian yang indah
Walau kusedari luka yang tak sanggup kutahan
Telah mencarikkan harapan dan hidupku
Tak ada bahagia tak ada keindahan
Hanya kesedihan dan juga kepedihan
Cinta yang selalu kurasa
Hanya butiran airmata yang selalu mengalir
Bersama kesendirian malamku
Hanya luka yang sering hadir
Saat cinta begitu mencengkam
Lalu ia pergi meninggalkan
Aku dalam ketakberdayaan
Ketika semua telah terhenti
Secalit harapanku tak lagi bererti
Dan jiwaku yang kian terhempas
Bersama embun pagi 
Di dalam kekosongan yang amat sepi
Di dalam lorong hati yang sunyi
Di dalam kehampaan yang menyiksa
Kutemukan erti dari sebuah makna
Yang tak aku kenali
Kau hadirkan teman
Untuk aku bangun sekali lagi
Kau titipkan rasa damai di hati
Kau anugerahkan cinta sekali lagi
Jika dia melukakan aku
Maka hadir mu sayang
Amat membahagiakan jiwaku
Menenangkan resahku
MEdamaikan rinduku
Terima kasih Ya Allah
Kerana menghadirkan dirinya

DNZ